Senin, 01 Juni 2009

SEKILAS TENTANG THORIQOH SYADZALIYAH


Pendiri Thariqah Syadzaliyah adalah seorang Wali Agung, Abul Hasan Ali bin Abdullah bin Abdul Jabbar Asy-Syadzaliy radliallahu anhu (593-656 H). Kehidupan Beliau adalah kehidupan seorang syaikh pengembara di muka bumi, sambil bersungguh-sungguh dengan berdzikir dan berfikir untuk mencapai fana’ (ketiadaan diri pada Allah). Dan Beliau ajarkan pada muridnya sikap zuhud pada dunia dan iqbal (perasaan hadir di hadapan Allah). Dan juga menganjurkan mereka untuk berdzikir pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di setiap waktu, tempat, dan keadaan serta menempuh jalan tashawuf. Beliau juga mewasiatkan agar para muridnya membaca kitab Ihya’ Ulumuddin dan kitab Qutul Qulub.

Syaikh Syadzili menjelaskan pada muridnya bahwa thariqahnya berdiri di atas lima perkara yang pokok, yaitu;

a. Taqwa pada Allah Subhanahu wa ta'ala dalam keadaan rahasia maupun terbuka.

  1. Mengikuti sunnah Nabi dalam perkataan maupun perbuatan.

c. Berpaling dari makhluk (tidak menumpukan harapan) ketika berada di depan atau di belakang mereka.

  1. Ridlo terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala dalam (pemberian-Nya) sedikit maupun banyak.
  2. Kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dalam keadaan senang maupun duka.

Disamping mengajak mereka untuk mengiringi thoriqohnya dengan dzikir-dzikir dan do’a–do’a sebagaimana termuat dalam kiab-kitabnya, seperti kitab Al-Ikhwah, Hizb Al-bar, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb Al-Lathif, Hizb Al-Anwar dan sebagainya.

Thoriqoh Syadzaliyah ini berkembang dan tersebar di Mesir, Sudan, Libia, Tunisia, Al-Jazair, Negeri utara Afrika dan juga Indonesia. Di Indonesia selaku mursyid Thoriqoh Syadzaliyah adalah Al ’alim Alamah Abu Muhammad Bahaudin Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya (Rais Am JATMAN).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar