Rais Aam Jam’iyyah Ahlut Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Habib Lutfi bin Ali bin Yahya mengaku kalah 3-0 dengan para Walisongo, meskipun saat ini mereka sudah meninggal.
Kekalahan pertama, meskipun para walisongo sudah meninggal, mereka masih bisa berdakwah. Setiap orang yang berkunjung ke makamnya pasti membaca yasin, tahlil dan ibadah lainnya. Mereka sudah meninggal 400 tahun yang lalu, tapi di dalam kuburnya, mereka masih berdakwah,” katanya dalam penutupan Munas Jatman yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede
“Sementara itu, kita yang hidup saling mengklaim bahwa dirinya yang paling benar, padahal, cuma perbedaan cara dalam berzikir. Kita seharusnya malu. Mau ditaruh dimakan muka kita dihadapan rasulullah,” kata habib yang dianggap oleh sebagian anggota masyarakat sebagai seorang wali ini.
Ditambahkannya, para wali songo yang hanya berjumlah sembilan orang ternyata mampu mengislamkan nusantara dengan metode dakwahnya yang sangat efektif. “Kita saat ini mengislamkan satu orang saja susahnya setengah mati,” ujarnya.
Keberadaan jam’iyyah tarekat menurutnya menghadapi tantangan yang tidak semakin kecil pada era modern ini. Anggota jam’iyyah tarekat harus mampu memberi keteladan bagi yang lain serta mampu menjadi perekat bagi umat dan bangsa.
“Seorang mukmin harus seperti tawon, bukan kumbang, yang mendekati bunga dan memprosesnya menjadi madu yang bermanfaat bagi pribadinya, keluarganya, masyarakat dan bangsanya,” paparnya. (mkf)
Selasa, 02 Juni 2009
NASEHAT HABIB LUTHFI 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar